2.1.Sistem Pemboran
- Mekanik : perkusif, rotari, rotary-perkusif
- Termal : pembakaran, plasma, cairan panas, pembekuan
- Hidraulik : pancar(jet), erosi, cavitasi
- Sonik : Vibrasi frek tinggi
- Kimiawi : microblast, disolusi
- Elektrik : electric arc, induksi magnetic
- Seismik : sinar laser
- Nuklir : fusi, fisi
2.2.Sistem Pemboran Mekanik
Komponen utama : sumber energi mekanik, batang bor penerus (transmiter) energi tsb, mata bor sebagai aplikator energi terhadap batuan dan peniupan udara (flushing) sebagai pembersih dari serbuk pemboran (cutting) dan memindahkan keluar lubang bor.
Perkusif
Energi dari mesin bor diteruskan oleh batang bor dan mata bor untuk meremukan batuan.
Komponen Utama: Piston yang mendorong dan menarik tangkai batang bor.
Energi kinetik piston diteruskan ke batang bor dalam bentuk gelombang kejut yang bergerak sepanjang batang bor dengan kecepatan 5000 m/s (setara kecepatan suara pada baja). Frekuensi impak normal untuk rockdrill adalah 50 tumbukan/s yg berarti jarak antara gelombang kejut adalah 100m. Pada perkusif yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) permukaan batu oleh mata bor.
Rotary
Terjadi proses penggerusan permukaan batu oleh mata bor. Untuk metode rotary mata bor yg dipakai:
Tricone bit? jika hasil penetrasi berupa gerusan dan drag bit? potongan.
Rotary-Perkusif
Gabungan antara 2 metode tumbukan dan putaran sehingga terjadi proses peremukan dan penggerusan pada permukaan batuan
- Top Hammer:
terdiri dari 2 kegiatan dasar yaitu putaran dan tumbukan, 2 kegiatan ini diperoleh dari gerakan gigi dan piston yg kemudian ditransmisikan melalui shank adaptor dan batang bor menuju mata bor. (Hydrolic top hammer dan pneumatic top hammer) - Down the Hole Hammer
metode pemboran rotary-perkusif yang sumber energi dasarnya menggunakan udara bertekanan. DTH hammer dipasang di belakang mata bor di dalam lubang sehingga hanya sedikit energi tumbukan yang hilang akibat melewati batang bor dan sambungan2.
2.3.Perlengkapan Metode Pemboran Rotary-Perkusif
- Integral Drill Stells : shank adaptor, btg bor, mata bor yg terpasang menjadi 1. Digunakan pada jenjang relatif rendah 1-2m dgn d 22-41m
- Extension Drill Stells :
shank adaptor : bagian tangkai yang diused untuk mentransmisikan energi tumbukan dari piston ke batang bor kemudia dilanjutkan ke mata bor. - Batang bor :
Light hexagonal extension rod, standar hexagonal er, standar round er, round M-F e, round double-thread extension rod. - Coupling:
Untuk menghubungkan batang bor yang 1 dengan yang lain sampai kedalaman lubang bor yang diinginkan - Matabor:
Merupakan pengguna energi terakhir dari mesin bor yang langsung mengenai batuan.
#button bit : mata bor dimana pd permukaan seperti dilekati btk kancing yg bervariasi menurut jenisnya msg2, d 51-251 mm
#insert bit : cross bit 57 mm dan x bit 64mm
2.4.Faktor yg mempengaruhi pemboran
- Sifat batuan
a. Kekerasan : tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap abrasi. Komponen utama : komponen butiran min, porositas, derajat kejenuhan.
b. Kekuatan/strength : suatu sifat dari kekuatan terhadap gaya luar baik kekuatan statik/dinamik.
c. Elastisitas : kemampuan suatu massa untuk kembali ke bentuk semula apabila gaya yang dikenakan dihilangkan dinyatakan dalam modulus elastis/ modulus young dan nisbah poisson.
d. Plastisitas : perilaku batuan yang menyebabkan deformasi tetap setelah teg dikembalikan ke kondisi awal, di mana batuan tersebut belum hancur.
e. Abrasivitas : sifat batuan untuk menggores permukaan material lain. Faktor yg berpengaruh: kekerasan butir batuan, bentuk butir, ukuran butir, porositas batuan.
f. Tekstur : menunjukan hubungan antara min2 penyusun batusa sehingga dapat diklasifikasikan berdasarkan dari sifat2 porositas, ikatan antar butir, bobot isi, ukuran butir.
g. Struktur geologi :patahan, rekahan, kekar, bidang perlapisan berpengaruh pada penyesuaian kelurusan lubang terbuka, aktivitas pemboran, kemantapan lubang terbuka.
h. Karakteristik Pecahan : dinyatakan dalam koef LA - Rock Drillability
menyatakan mudah tdknya mata bor melakukan penetrasi ke dlm batuan. - Geometri Pemboran : Diameter, Kedalaman, Kemiringan
- Umur dan Kon Msn Bor
Mesin bor baru mk prod tinggi, utk menilai kondisi suatu mesin disebut equipment availability? berkaitan dengan tingkat kesiapan suatu alat utk bekerja. - Ketrampilan Operator
Skill/keterampilan , faktor disiplin
2.5. Pedoman Pemilihan Mesin Bor
- Jumlah batuan yg akan diledakan
- Sifat batuan
- Dimensi jenjang dan geometri lubang bor
- Kon ker dan aksesibilitas
- Perl lain yg terkait
2.6. Estimasi Prod Msn Bor
Prod msn bor dinyatakan dlm vol/berat per satuan waktu (ton/jam, m3/jam)
Geometri dan Pola Pemboran : diameter, burden, spasi antar lb tbk, kedalaman lb tbk, kemiringan.
Memperkirakan kecepatan pemboran : pengujian lab, perhitungan kecepatan penetrasi berdasarkan kuat tekan batuan, estimasi berdasarkan siklus pemboran.
Persiapan utk pengamatan siklus pemboran
- Buat kesepakatan dengan kep teknik, juru ledak, juru bor bahwa kita akan melakukan pengamatan siklus pemboran utk estimasi produktivitas msn bor.
- Tentukan lokasi penambangan yg akan diamati dan skedul kerja
- Catat spesifikasi dan kondisi mesin bor, jenis, diameter mata bor, diameter dan panjang batang bor.
- catat geometri, jml dan pola pemboran
- siapkan tabel pengamatan
- siapkan meteran, stopwatch dan pencil
Komponen
1. waktu utk mengambil posisi mesin bor ke titik pemboran, Pt
2, waktu utk membor dgn btg bor pertama, Bt
3. waktu utk meniup cuttings, mengangkat, melepas dan menyambung batang bor, St
4. waktu utk mengatasi hambatan, Dt
5. ukur dan catat kedalaman pemboran yg dicapai
6. buatlah sketsa pola pemboran yg dihasilkan
Ct = Pt+Bt+St+Dt
Ct = Pt+Bt1+St1+Bt2+St2+Dt
Eff Kerja :
Ek = WP/WT x 100%
WP : waqktu yg digunakan utk kerja pemboran, mnt
WT : jml waktu kerja terjadwal, mnt
Vol Setara:
Veq = V/SH
V : vol bat yg diharapkan terbongkar
V = p x l x L
H : kedalaman lb tbk
W = A x L x dr
A: luas daerah yg diledakan
L : Tinggi jenjang
Dr : bobot batuan.
Prod Mesin Bor
P = Drr x Veq x Ek x 60
Drr : kec pemb rata2
Biaya Pemboran
CT = CA + Cl + CM + CO + CE + CL + CB
VM
CA : Depresiasi
Cl : Biaya bunga, pjk, asuransi
CE : Bhn bakar
CL : Pelumas dan grease
CB : Bit, stabilizer, btg bor
VM : Kec pemb rata2
2.7. Kompresor
Tipe Kompresor :
- Perpindahan dinamik :
Dimana peningkatan tekanan dicapai dengan cara akselerasi udara dengan suatu elemen rotasi dan aksi posterior dari sebuah diffuser. ( centrifugal dan aksial kompresor ) - Perpindahan positif
Di mana tekanan tinggi diperoleh dengan cara menekan gas dlm ruang tertutup, mengurangi vol dgn gerakan suatu atau beberapa elemen (kompresor rotary)
Perlengkapan komponen
- saringan utama berfungsi menyaring udara luar sebelum masuk ke dalam sistem komponen.
- Pemisah air berfungsi memisahkan uap air dr udara bertekanan sehingga dihasilkan udara kering
- Penyimpan udara berfungsi menyimpan udara bertekanan apabila kebutuhannya melebihi kapasitas komp, juga untuk pendinginan udara dan mengumpulkan air dan oli ikutan, serta menyamakan variasi tekanan dlm suatu jaringan.
- Lubricator berfungsi melumasi mesin bor di mana oli di tambahkan ke dlm udara bertekanan
- penguat tekanan, untuk meningkatkan tek udara.
- Slang fleksibel yaitu slang karet yg diperkuat dgn tekstil. Tek kerja maks 1 Mpa dgn T –40 sampai 100 C, Ddalam 6,3 – 100 mm, D luar 12,7 – 116 mm dan berat 0,15 – 4,2 kg/m
Kehilangan Tekanan :
Pada komp stationer penurunan tek akibat distribusi antara komp dengan titik terjauh sekitar 10 kPa. Pada jaringan distribusi yg panjang, sering terjadi pd area kerja temporer seperti tambang, penurunan tekanan tidak boleh melebihi 50 kPa.
Pedoman pemilihan komp :
- jumlah dan ukuran mesin bor yg harus dilayani
- ketinggian tempat kerja ( berpengaruh pd tekanan udara bebas)
- Luas tempat kerja (berpengaruh pada panjang jaringan dan kehilangan tekanan).
Bahan dasar peledak :
- Nitroglyserine C3H5(NO3)3
- Nitrostrarch [C6H7 (NO3)3O2]
- Trinitrotoulene C7H5N3O6
- Netrocellulose C6H7(NO3)3O2
- Dinitrotoulene C7N2O4H6
- Amonium Nitrat NH4NO3
- Mercury Fulminate Hg(ONC)2
- Lead Acide Pb(NO3)2
- PETN C5H8N4O12
- Black powder NaNO3 + S + C
Pembawa oksigen :
- Oksigen air O2
- Sodium Nitrate NaNO3
- Potasium Nitrate KNO3
Zat Pemudah pembakaran:
- Ground Coal C
- Charcoal C
- Parafin CnH2n + Z
- Sulfur S
- Fuel Oil (CH3)2(CH2)n
- Wood Pulp (C6H10O5)n
- Lamp back C
Bahan tambahan:
- Fuel sensitizer : al Powder
- Absorbent : keiselguhr SiO2, Wood Pulp
- Antiacid : chalk CaCO3, Calcium carbonat CaCO3, Zinc Oxide ZnO
- Flame Depressant : NaCl
sumber rizki martarozi
0 Comments